Ekspenditur

Posted by: Warung Fatah / Category:

contoh ekspenditur
Perencanaan Keuangan Usaha
Menjelaskan cara perusahaan mencapai tujuan keuangannya, misalnya keuntungan meningkat 10% setiap tahunnya.
3 Skenario dalam perencanaan keuangan perusahaan
- Skenario terburuk
- Skenario normal
- Skenario terbaik
Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan Start-Up Companies
Tentukan jenis usaha yang ingin dibangun
Tentukan permodalan yang dibutuhkan
Tentukan sumber-sumber pendanaan
Buat Proyeksi keuangan

Modal yang diperlukan untuk membeli aset-aset tetap yang diperlukan untuk berusaha.
Aset tetap adalah aset dengan masa manfaat lebih dari 1 tahun dan harganya mahal (misal >Rp 3 juta).
Contoh aset tetap:
- Kendaraan - Etalase Toko
- Mesin - Komputer
Kios Fotocopy Toko Kelontong Salon Kecantikan Tempat Kursus - Mesin Fotocopy - Bangunan Toko - Furniture - Furniture - Mesin Pemotong Kertas - Etalase - Alat-alat Salon - Komputer - Komputer - Rak Kayu - Rak dan Etalase - Printer - Etalase - Cash Register - Cash Register - Mesin Telp & Fax
Modal yang diperlukan untuk membuat atau menyediakan barang dagangan (persediaan).
Contoh:
Kios Fotocopy Toko Kelontong Salon Kecantikan Tempat Kursus Kertas HVS, A4 Beras Sampo Kertas HVS, A4 Kertas cover Minyak Goreng Masker Modul Peserta Mika plastik Gula Pasir Lulur Alat tulis Ring Jilid Sirup Cat Rambut Lembar Ujian Lakban Makanan Ringan Vitamin Rambut Sertifikat Peserta
Modal yang dikeluarkan untuk membayar biaya operasional usaha seperti:
Biaya gaji pegawai
Biaya utilitas (air, listrik, internet, dan telepon)
Biaya sewa ruangan
Biaya pemasaran
Jenis Usaha : Tempat Kursus
 Lihat di template excel yang diberikan
Pecking order theory
Teori yang digunakan oleh perusahaan dalam menentukan alternatif pendanaan untuk membiayai suatu proyek atau kegiatan.
Urutan sumber dana:
Menggunakan dana kas internal perusahaan.
Meminjam ke bank atau menerbitkan obligasi
Menerbitkan saham
Pecking order theory
Juga dapat diaplikasikan untuk usaha skala kecil dan menengah dengan beberapa modifikasi
Urutan sumber dana:
Menggunakan dana kas pribadi pemilik.
Meminjam ke keluarga terdekat
Meminjam ke teman
Meminjam ke koperasi karyawan
Meminjam ke lembaga keuangan
Jangan gunakan seluruh tabungan yang dimiliki sebagai modal awal usaha anda.
 Don’t put all your eggs in one basket
Pembagian penggunaan tabungan:
- untuk kebutuhan sekolah anak
- untuk kebutuhan pembelian rumah & kendaraan
- untuk kebutuhan likuiditas mendadak
Keuntungan:
Resiko kecil, jika usaha gagal maka hanya modal pemilik yang hilang tanpa ada kewajiban mengembalikan pinjaman.
Pemilik usaha tidak dibatasi dalam berusaha.
Kelemahan:
Modal yang dimiliki umumnya tidak mencukupi untuk pengembangan usaha ke depan.
Semua resiko ditanggung sendiri.
Keuntungan:
Umumnya tidak dikenakan biaya bunga, bilapun dihitung secara kekeluargaan
Keluarga umumnya memberikan kebebasan dan kepercayaan penuh atas penggunaan dana tersebut
Kelemahan:
Meski biaya bunganya rendah, namun bila usahanya gagal dapat membuat hubungan keluarga menjadi tidak harmonis
Dana yang dapat disediakan oleh keluarga biasanya tidak terlalu besar
Keuntungan:
Umumnya tidak dikenakan biaya bunga, bilapun ada bunga dapat dinegosiasikan
Teman umumnya memberikan kebebasan dan kepercayaan penuh atas penggunaan dana tersebut
Kelemahan:
Meski biaya bunganya rendah, namun konsekuensi dari kegagalan adalah hilangnya hubungan pertemanan
Dana yang dapat dihimpun dari teman biasanya tidak terlalu besar
Keuntungan:
Prosedur pengajuan kredit tidak terlalu rumit dan relatif singkat dibandingkan dengan lembaga keuangan resmi
Biaya bunga relatif lebih rendah dibanding biaya bunga dari lembaga keuangan resmi
Plafon hutang yang disediakan relatif cukup besar
Umunya tidak membutuhkan jaminan hutang
Kelemahan:
Kita harus membayar cicilan secara rutin sesuai dengan kesepakatan dengan koperasi
Kegagalan untuk membayar cicilan secara lancar dapat merusak reputasi kita di tempat kerja
Lembaga keuangan mensyaratkan adanya “5Cs”
Keuntungan:
Plafon hutang yang disediakan relatif cukup besar
Kelemahan:
Prosedur pengajuan kredit cukup rumit dan prosesnya memakan waktu cukup lama
Biaya bunga relatif tinggi
Membutuhkan jaminan atas hutang
Bank sangat prudent dalam kebijakan kredit, sehingga hanya mau mendanai usaha yang pasti menguntungkan
Merupakan metode untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sebuah bisnis balik modal.
Contoh:
Usaha toko kelontong membutuhkan modal investasi awal sebesar Rp 25 juta. Hasil kas bersih ( penerimaan kas – pengeluaran kas) per bulan Rp 2.5 juta.
Payback period usaha ini adalah
= Modal investasi awal / hasil kas bersih per bulan
= Rp 25 juta / Rp 2.5 juta
= 10 bulan.
Jenis Usaha : Tempat Kursus
 Lihat di template excel yang diberikan
Net Present Value :
menghitung nilai sekarang dari arus kas bersih yang akan diterima di masa mendatang dikurangi dengan investasi awal.
Jika > 0, project diterima. Semakin besar NPV makin baik.
Discount factor / bunga yang digunakan : suku kredit / deposito
Internal Rate of Return
Menghitung bunga sehingga nilai sekarang arus kas bersih di masa datang sama dengan nilai investasi awal
Jika IRR > i (suku bunga) maka proyek diterima
Semakin tinggi IRR dari i semakin bagus


0 komentar:

Posting Komentar